Jumat, 14 April 2017

Makalah Berkaca Pada Pendidikan Di Finlandia

Nama : Dwi Afriyanto
Kelas : PAI A
NIM : 16410072

 BERKACA PADA PENDIDIKAN DI FINLANDIA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA 2017

BERKACA PADA PENDIDIKAN DI FINLANDIA
A.           Masalah Aktual Pendidikan Di Indonesia
Masalah pendidikan di Indonesia pada dasarnya terletak pada komponen-komponen yang terlibat dalam aspek pendidikan. Baik pengajar, peserta didik, sarana, kualitas dll. Hal itu adalah sangat mendasar bila di bandingkan negara lain yang sudah tidak ngurusin hal-hal menadasar seperti di Indonesia. Mereka bahkan sudah mampu tampil dan menciptakan Mahakarya internasional.
Berbicara sistem di Indonesia sebenarnya sudah sangat baik dengan bergonta-gantinya kurikulum sepanjang periode kepemimpinan. Namun karena kinerja dari masing-masing komponen yang tidak sesuai dengan harapan menjadikan bangsa ini, hingga saat ini masih mempermasalahkan hal-hal mendasar tersebut.
B.            Fakta Empiris[1]
1.    Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya.
2.    Rendahnya Kualitas Guru
Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat. Kendati secara kuantitas jumlah guru di Indonesia cukup memadai, namun secara kualitas mutu guru di negara ini, pada umumnya masih rendah. Secara umum, para guru di Indonesia kurang bisa memerankan fungsinya dengan optimal, karena pemerintah masih kurang memperhatikan mereka, khususnya dalam upaya meningkatkan profesionalismenya.
3.    Rendahnya Kesejahteraan Guru
Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Dengan pendapatan yang rendah, terang saja banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang pulsa ponsel, dan sebagainya.
4.    Rendahnya Prestasi Siswa
Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan.
5.    Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar. Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas. Kegagalan pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.
5.      Rendahnya Relevansi Pendidikan dengan Kebutuhan
Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.
6.       Biaya Pendidikan
Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.

C.           Sejarah Singkat Pendidikan Finlandia
Finlandia atau Republik Finlandia adalah sebuah negara Nordik yang terletak di Fennoscandian wilayah utara Eropa. Di sebelah barat berbatasan dengan Swedia, di sebelah timur berbatasan dengan Rusia, dan di sebelah utara berbatasan dengan Norwegia, sementara Estonianya terletak di bagian selatan Teluk Finlandia. Ibu kota Finlandia adalah Helsinki. Finlandia terkenal dengan pendidikan terbaik di dunia. Ini terbukti dari peringkat PISA (Program for International Student Assesment) pada tahun 2003 siswa Finlandia menduduki peringkat pertama dan meraih skor tertinggi di dunia secara konsisten. Tes yang diadakan oleh PISA menguji siswa yang berusia 15 tahunan di sekiatr 40 negara industri seluruh dunia, pengukuran tes dalam PISA yaitu keaksaraan dalam membaca, matematika, dan ilmu pengetahuan. Finlandia juga menduduki peringkat ketiga dari 65 negara peserta lainnya. Kualitas pendidikan di negara dengan ibukota Helsinki tersebut,memang luar biasa. Finlandia muncul sebagai satu-satunya negara non-Asia yang mampu menempati posisi tiga besar setelah China dan Korea Selatan. Kurikulum pendidikan Finlandia tidak sepadat
kurikulum yang diberlakukan di  negara-negara lainnya, khususnya negara Asia. Anak-anak di Finlandia menghabiskan waktu lebih sedikit di sekolah dibandingkan anak-anak di negara lain. Jam istirahat sekolah juga lebih panjang, yakni 75 menit, dibandingkan dengan negara seperti Amerika yang membatasi waktu 30 menit istirahat. Mereka juga diberikan tugas yang lebih sedikit. Selain itu, anak-anak Finlandia memulai pendidikan akademik di usia 7 tahun, berbeda dengan kebanyakan negara yang memulai pendidikan akademik anak-anak di usia yang lebih muda. Prinsip kurikulum pendidikan Finlandia adalah" Less is More". Sekolah berfungsi sebagai tempat belajar dan eksplorasi potensi dimana sekolah menjadi lingkungan yang relaks dan tidak terlalu mengikat siswanya dengan jam belajar dan kapasitas tugas yang tidak terlalu membebani siswa. Di samping itu, tidak ada sistem peringkat untuk prestasi akademik dan ujian standarisasi dari tingkat sekolah dasar sampai dengan menengah pertama. Para siswa juga baru diuji dengan ujian standarisasi pada sekolah menengah tingkat akhir. Ujian ini pun bersifat optional, hanya bagi mereka yang mau melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Bagi yang tidak mengikuti ujian, tetap bisa melanjutkan ke institusi pendidikan yang berorientasi ke praktek dunia kerja.[2]
 Sistem pendidikan Finlandia sangat menitikberatkan bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Finlandia optimis bahwa hasil terbaik hanya dapat dicapai bila kita lebih memperhatikan siswa yang kurang daripada terlalu menekankan target kepada siswa yang unggul. Dengan begitu, tidak ada anak-anak yang merasa tertinggal. Finlandia terbukti mampu mencetak anak-anak berprestasi di bidang akademik tanpa harus mengikuti standarisasi akademik konvensional yang kaku. Pemerintah Finlandia juga menetapkan standar tinggi untuk profesi guru. Dimana semua tenaga pengajar di Finlandia setidaknya diwajibkan mempunyai latar belakang pendidikan Master. Proses seleksi tenaga pengajar pun sangat ketat, hanya 10% dari lulusan perguruan tinggi yang bisa diterima menjadi guru. Mereka yang lolos seleksi ini pun masih harus melalui proses training yang kompleks terlebih dahulu sebelum dinyatakan siap berkecimpung dalam profesi guru.  Finlandia percaya bahwa guru adalah modal utama untuk menghasilkan siswa yang unggul.[3] 
D.           Nilai Inspirasi
Garis besar sistem pendidikan di Finlandia yang menjadi terbaik di dunia
1.      Mengapa anak-anak di Finlandia, tak diizinkan sekolah sebelum berusia 7 tahun, jam pelajaran SD hanya 3-4 jam sehari, waktu istirahat mencapai 75 menit, jarang ada PR, tidak ada PR hingga tak ada UN sama sekali untuk 9 tahun pertama sekolah?
Pendidikan dasar di Finlandia berbeda dengan negara lain. Di Finlandia sangat menghargai anak-anak untuk bermain bebas dan melakukan hal-hal lain dari pada hanya duduk di kelas. Ini pada awal-awal tingkat sekolah.
Secara umum kalau sudah sekolah, waktunya tak terlalu lama juga harus memperhatikan kualitas pengajaran, bukan panjangnya jam belajar. Ada keseimbangan yang bagus adanya PR dan kegiatan anak muda dan pendidikan menengah   atas, untuk menghasilkan tekanan dan stres yang lebih sedikit dan lebih kuat motivasi dan pengembangan belajarnya.
2.      Pendidikan dasar dan pembentukan karakter usia dini lebih penting
Finlandia mencoba pengembangan kepribadian siswa, bukan skill, bukan belajar konten kurikulum yang spesifik melainkan dikembangkan kepribadian sepenuhnya, belajar mengetahui dunia, belajar mengenal perbedaan mata pelajaran, juga kehidupan sosial, kesempatan untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, itu sangat penting untuk anak-anak muda. 
3.      pelajaran matematika, fisika, kimia ini tak diperkenalkan pada pendidikan dasar namun pendidikan lebih tinggi
Matematika adalah subyek penting untuk tingkat pendidikan dini, kemudian, pelajaran sains untuk yang pertama sekali adalah lebih banyak praktik, kemudian kami mengkombinasikannya dengan suasana ilmiah. Di primary level (pendidikan dasar) ada pelajaran sains yang umum, dan pada lower secondary level (pendidikan menengah) menjurus ke spesifik kimia dan biologi. 
4.      Di Finlandia sistem kelasnya kelas inklusif, di mana siswa yang pintar dan kurang pintar dijadikan satu. Salah satu yang penting di pendidikan 9 tahun, nilai utamanya adalah kesetaraan dan membawa semua siswa ke dalam level yang sama. Tentu ada beberapa siswa pintar yang bisa melangkah lebih jauh, tapi kami mempertahankan kebijakan ini untuk menjamin, bahwa siswa dari semua latar belakang keluarga dan kesulitan belajar juga punya kesempatan yang sama untuk belajar. 
5.      Finlandia memperlakukan guru dengan sangat bagus, jam kerja pendek plus waktu pengembangan diri, gaji tinggi, syarat minimal lulusan master
Guru sangat bernilai dalam budaya dan masyarakat di Finlandia. Semua mengerti bahwa guru adalah profesi paling penting karena harus mendidik generasi muda, sangat penting di masyarakat, profesi yang sangat populer di kalangan anak muda. Lebih banyak pelamar yang mendaftar dalam program ilmu keguruan dan pendidikan daripada yang diterima. Hanya 10-15 persen lamaran yang diterima, kualitas tesnya rata-rata pendidikan menengah. Tingkat kepopulerannya dan kesulitan tesnya sama dengan fakultas kedokteran. Itu menjelaskan betapa populernya jurusan keguruan dan profesi guru itu di antara para anak muda. 
6.      Benarkah di Finlandia, tidak ada Ujian Nasional (UN) pada tingkat pendidikan dasar? 
Di pendidikan dasar tidak ada, UN ada di sekolah menengah, akhir dari pendidikan secondary education (sekolah menengah), ujian matrikulasi.
Yang ada adalah sample base test examination, badan yang menggelar test ini harus mengatur, mereka menguji sampel, beberapa siswa. Tes ini berkaitan dengan aspek pengajaran, motivasi siswa, kondisi kelas dan sebagainya. 
7.      Cara mengukur outputnya?
Ada tes kuantitatif yang digunakan guru, tapi mereka juga menyiapkan bersama, banyak konfirmatif tes, proses pembelajaran pada siswa, bagaimana mereka bisa mengubah pembelajaran. Yang sangat penting adalah evaluasi, guru punya tanggung jawab tinggi dalam proses belajar ini. 
8.      Pendidikan di Finlandia gratis, dari TK-Universitas, bagaimana bisa?
Di Finlandia pendidikan gratis dari dasar sampai doktoral, ini untuk warga negara Finlandia dan warga negara Uni Eropa. Ada aturan ini di Uni Eropa, juga gratis dari luar Uni Eropa. Tapi mulai musim gugur depan ini, akan ada biaya untuk mahasiswa internasional non Uni Eropa. 

E.            Apakah Sistem Pendidikan Indonesia Harus Mencontoh Pendidikan Di Finlandia?
Indonesia sebenarnya tidak perlu mencontoh pendidikan di Finlandia ataupun negara-negara lain yang maju dalam pendidikan. Tetapi yang harus di lakukan adalah mengetahui bag aimana suatu negara yang tadinya tidak di perhitungkan dalam dunia pendidikan malahan melahirkan Mahakarya-mahakarya terbaik di dunia. Baik itu mengenai sistem pendidikannya, sejarahnya, dan yang terpenting adalah suatu proses yang digunakan dalam suatu sistem tersebut.
Indonesia telah membuat perkembangan bernilai dengan sisetm pendidikan di negara ini, semua orang diusahakan punya akses ke pendidikan, telah menjamin sertifikasi guru, semua dokumen dan pakar pendidikan teman saya berdiskusi mendorong pada fokus kualitas pembelajaran, pengajaran, guru dan sistem. Sistemnya sudah ada dan sekarang upayanya mengembangkan kualitas.





[1] https://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/
[2] Sistem pendidikan suatu Negara.http://jeducation.
[3] Pendidikan di Finlandia.www.edu.fi/engslish/subpage.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RAFTING DI SUNGAI ELO MAGELANG

Agar perjalanan liburan bersama keluarga di kawasan wisata Borobudur, Kabupaten Magelang, menjadi lebih lengkap, tak dapat dilewatkan pengal...